Vatikan, JapriNews.id – Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia, wafat pada usia 88 tahun di kediamannya di Vatikan, Senin, 21/04/2025.
Kepergian beliau terjadi hanya satu hari setelah menyampaikan pesan Paskah yang kuat, menyerukan diakhirinya kekerasan di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Sebagai paus pertama dari Amerika Latin yang memimpin Gereja Katolik sejak tahun 2013, Paus Fransiskus dikenal luas atas pendekatan humanis dan kepeduliannya terhadap isu-isu global, termasuk konflik kemanusiaan.
Dalam pidato terakhirnya, yang dibacakan oleh ajudan dari balkon Basilika Santo Petrus, Paus mengecam keras situasi di Gaza, menyebutnya sebagai “situasi kemanusiaan yang menyedihkan”.
“Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai: menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera, dan datang untuk membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai,” ujar Paus dalam pesan Paskah tersebut.
Sebelumnya, pada Februari lalu, Paus sempat dirawat di rumah sakit karena pneumonia ganda. Meski kondisi kesehatannya menurun, beliau tetap aktif menyuarakan keprihatinannya terhadap krisis di Gaza. Bahkan, selama konflik berlangsung, ia secara rutin menelepon satu-satunya paroki Katolik di Gaza untuk menyampaikan doa dan dukungannya—kebiasaan yang ia teruskan meski dalam masa pemulihan di rumah sakit.
Dalam buku barunya Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World, Paus menyinggung potensi genosida yang terjadi di Gaza, mengutip analisis sejumlah ahli hukum internasional. Kritik tajamnya terhadap tindakan militer Israel sempat memicu respons keras dari pemerintah Israel, yang bahkan memanggil duta besar Vatikan untuk menyampaikan protes.
Paus Fransiskus akan dikenang sebagai suara moral dunia, yang dalam masa-masa terakhir hidupnya tetap konsisten menyerukan perdamaian dan keadilan bagi semua.
