27.2 C
Indonesia
Sunday, April 27, 2025
spot_img
[rev_slider][rev_slider]
spot_imgspot_img

FKUB Sulteng: Jaga Persatuan di Tengah Isu Penghinaan Guru Tua

Palu, JapriNews.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut bahwa pernyataan yang disampikan Fuad Plered, melalui diskusinya akun media sosialnya, yang menghina tokoh pendiri Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua dinilai dapat memecah kerukunan di tengah bulan Suci Ramadhan.

“Kami mengancam keras pernyataan Fuad Plered yang sangat jelas menghina toko besar yang sangat di hormati oleh masyarakat Alkhairat ujaran kebencian itu  memicu perpecahan dan merusak keharmonisan sosial kepada tokoh agama (Guru Tua),” kata Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin di Palu.

Menurut dia, ucapan seperti itu justru melukai perasaan masyarakat, terutama warga Alkhairaat yang sebagian besar berada di wilayah Indonesia bagian Timur.Ia menilai ujaran seperti ini dapat memicu perpecahan dan merusak keharmonisan sosial dan mendapat kecaman keras dari Alkhairaat.

“Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang telah berjasa dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia, khususnya di kawasan timur,” ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa Guru Tua dan Lembaga Alkhairaat adalah tokoh dan lembaga besar, bukan level orang seperti Fuad Plered sebagai tandingannya sehingga perlu dihadapi dengan penuh keadaban dan kesantunan.

Oleh karena itu FKUB Sulteng mengimbau masyarakat tetap menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi atas masalah ini.

“Guru Tua dan lembaga Alkhairaat adalah tokoh dan institusi besar. Tidak sebanding dengan Fuad. Oleh karena itu, perlu disikapi dengan penuh keadaban dan kesantunan,” ungkapnya.

Mantan Rektor IAIN Palu, juga meminta aparat penegak hukum segera mengambil langkah cepat dan bertindak tegas guna menangani kasus ini, supaya tidak berkembang lebih luas.

Menurutnya, sikap hormat terhadap tokoh agama dan budaya adalah bagian dari upaya menjaga keharmonisan dan kedamaian di tengah kemajemukan.Insiden ini menjadi satu pelajaran menjaga tutur kata dan sikap dalam berpendapat, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan tokoh agama yang dihormati oleh banyak pihak.

“Mari kita saling menghormati dan selalu menjaga keharmonisan serta kedamaian di negeri ini sebagai kekuatan dalam membangun bangsa,” Bebernya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles