Palu, Japrinews.id – Front Pemuda Kaili (FPK) mengecam keras aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Citra Palu Mineral (PT CPM) di Kelurahan Poboya dan Lasoani.
Ketua FPK, Erwin Lamporo dalam keterangan tertulisnya menyebut aktivitas tambang yang tidak terkendali telah menyebabkan pencemaran udara parah, ancaman terhadap ekosistem, serta pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat lingkar tambang.
Erwin juga mengatakan masuknya investasi asing Macmahon hanya akan mengeruk kekayaan alam tanpa tanggung jawab terhadap lingkungan dan kesejahteraan warga.
Investasi Asing Macmahon: Mengeruk Sumber Daya, Meninggalkan Masalah
Erwin menjelaskan, PT CPM dikendalikan oleh investasi asing asal Australia, Macmahon. Hingga kini, kata Erwin, Macmahon belum menunjukkan kontribusi yang jelas bagi perlindungan hak dan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. Dia menuding, Macmahon hanya fokus pada eksploitasi sumber daya tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.
“Keuntungan besar dari tambang ini mengalir ke luar negeri, sementara masyarakat lokal hanya menerima dampak buruk, udara beracun, lingkungan rusak, dan hilangnya sumber daya air bersih. Ini bukan investasi yang mensejahterakan rakyat, tetapi ini merugikan masyarakat,” katanya.
Pengalihan Sungai Pondo: Bencana Lingkungan yang Terencana
Kata Erwin, rencana PT CPM melakukan pengalihan Sungai Pondo sepanjang 1.077 meter untuk kepentingan pengembangan Pit Poboya dinilai akan merusak ekosistem. Jika proyek ini dijalankan, dampak buruk yang akan terjadi yakni hilangnya habitat bantaran sungai dan ekosistem akuatik, peningkatan erosi dan sedimentasi yang merusak geomorfologi alami serta hilangnya jalur drainase alami, meningkatkan risiko banjir.
Kemudian akan terjadi gangguan bagi petani yang bergantung pada air Sungai Pondo, perubahan drastis pada kualitas air permukaan dan air tanah, serta Kerusakan situs arkeologi dan lanskap bersejarah.
Atas analisis tersebut, Front Pemuda Kaili menuntut agar pemerintah dan pihak berwenang untuk segera menghentikan aktivitas pertambangan PT CPM, dan mengkaji ulang peran investasi asing Macmahon sebelum ekosistem hancur tak terselamatkan.
“Kami tidak akan tinggal diam, jika tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, Front Pemuda Kaili siap turun ke jalan untuk memperjuangkan hak masyarakat dan lingkungan hidup yang sehat,” tegas Erwin Lamporo. ***