Pemilihan bupati dan wakil bupati Parigi moutong memasuki babak ke dua setelah putusan MK mendiskualifikasi hasil kemenangan paslon no 4 dan memerintahkan untuk di laksanakan Pemungutan Suara Ulang di seluruh wilayah parigi moutong
Dari pemilihan pertama terlihat jelas serangan yang bertubi-tubi di tujukan kepada paslon bersinar (Nizar-Ardi ) no urut 3. Mulai dari pembunuhan karakter sampai dengan penyebaran fitnah yang begitu masif di lakukan di media sosial yang di duga dilakukan oleh buzzer-buzzer bayaran yang jelas secara sistematis dan masih menyebarkan berita bohong dan fitnah yang khusus di arahkan kepada paslon nomor urut 3 yang membawa tegline BERSINAR (Bersama Nizar-Ardi)
Hal ini bisa di validasi dengan beredar nya video potongan orasi politik saudara Abdul Sahid yang notabenenya adalah calon wakil bupati nomor urut 4, yang dengan sangat tendesius menyebutkan bahwa penundaan pengangkatan PPPK dan CASN di parigi moutong di sebabkan oleh PSU, ini jelas adalah fintah dan penyebaran informasi hoax dengan tujuan menghasut masyarakat parigi moutong untuk tidak memilih pasangan BERSINAR, karena di anggap sebagai dalang penundaan pelantikan PPPK dan CASN di parigi moutong. Padahal jelas bahwa penundaan pelantikan PPPK dan CASN itu atas kesepakatan antara KEMENPAN RB dan DPR RI, dan tidak ada kaitannya dengan gugatan paslon BERSINAR di mahkamah konstitusi yang melahirkan PSU.
Ini jelas adalah cara-cara ambisius dan sarat akan niat jahat yang tidak pantas untuk di lakukan oleh calon pemimpin yang akan memimpin kabupaten terbesar di sulawesi tengah ini.
Jika kita lebih teliti untuk memetakan atmosfir pertarungan, dari pertarungan pertama jarang terlihat serangan antar paslon no 1, no 2, no 3, dan no 5 semua berjalan harmonis dan lebih sehat, semua isu yang di lempar baik di media sosial maupun di lapangan semua sifatnya kampanye positif, menyampaikan visi misi dan kenggulan masing-masing paslon, apakah karena paslon no 1,2,3 dan 5 notabene nya adalah anak daerah sehingga mereka mengerti betul budaya dan adab masyarakat parigi moutong yang lahir dengan slogan “SONGU LARA MOMBANGU” yang artinya satu hati membangun daerah parigi moutong atau kalau kita maknai lebih fundamental bisa berarti dalam semua dimensi kehidupan dalam membangun daerah hal yang paling eksistensial adalah menjunjung tinggi keberagaman dalam bingkai persaudaraan.
Tentu nya pada momentum pemilihan bupati dan wakil bupati parigi moutong yang di selenggarakan pada 19 april 2025 nanti kita tidak sekedar memilih pemimpin yang hanya asal memimpin dan memerintah seperti seorang bos perusahaan, tapi yang lebih penting dari itu kita harus memastikan bahwa pemimpin parigi moutong yang akan datang harus mengerti kultur dan kebiasaan orang asli parigi moutong, sehingga di masa akan datang generasi parigi moutong tidak akan kehilangan identitasnya sebagai masyarakat yang arif dan menjunjung tinggi keberagaman, dan semua itu hanya bisa kita pastikan jika parigi moutong di pimpin oleh anak kandung parigi moutong, dia yang mengerti bahwa membangun parigi moutong harus di bangun dari akar sejarahnya, membangun parigi moutong harus dengan pendekatan adat dan budayanya
Oleh karenanya sebagai anak daerah saya sangat mencintai daerah ini, saya dan kita semua ingin melihat daerah yang besar ini, daerah yang di kelilingi teluk Tomini mengandung mutiara yang hanya akan BERSINAR jika di pimpin oleh anak daerahnya sendiri, memilih anak daerah sama dengan memastikan parigi moutong di bangun bersama dengan sejarahnya, kita harus berani memberikan kepercayaan kepada putra-putra terbaik asli parigi moutong untuk mengabdi dan mambangun kampung halamannya sendiri, solidkan kan barisan, satukan pilihan sudah saat nya kita berkeliling, berkumpul dan saling menampaikan bahwa kita akan menang jika kita bersama-sama.
